Upaya Pemuda di Tidore Bersama IWIP Menjaga Ekosistem Terumbu Karang
Komunitas Pinggir Pante, wadah berhimpun anak muda kreatif di kelurahan Soadara ini menjadi motor penggerak dalam melestarikan lingkungan & laut sekitar Tidore.
Para pemuda ini melakukan penanaman terumbu karang dan bersih pesisir pantai, salah satu upaya bersama demi menjaga ekosistem laut di Kota Seribu Kearifan. Kegiatan yang digelar di jembatan DAKOMIB ini disponsori oleh Indonesia Weda Bay Industrial Park.
Acara diawali dengan sambutan Wakil Walikota Tidore, Abdul Hakim Adjam, Ia mengatakan “Tidore merupakan daerah kepulauan yang dikelilingi oleh laut, dan hampir sebagian penduduknya menggantungkan hidup dari laut, terdapat Potensi Besar yang berasal dari laut baik dari segi kelautan, perikanan, maupun wisata.
“Sehingga pemanfaatan perlu kita lakukan seperti pada hari ini, pembersihan pantai dan transplantasi terumbu karang sebagai cara untuk merehabilitasi karang-karang yang rusak dan menjadi bagian penting dari tumbuh kembangnya ekosistem terumbu karang, serta memberikan sebuah manfaat sebagai penahan arus pada garis pantai dalam memberikan nilai tambah dari wisata dengan adanya terumbu karang yang terawat akan menjadi sebuah lokasi menarik untuk para wisatawan dengan wisata bawah laut” Ucapnya.
Abdul Hakim juga menambahkan, atas nama Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan mengapresiasi atas kegiatan yang terus dilaksanakan oleh Komunitas Pinggir Pante dan Masyarakat Soadara yang memiliki kepedulian akan ekosistem laut dan pantai di Kota Tidore Kepulauan.
Bertemakan “Aksi Kolektif Untuk Lautan”, kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup yang turut hadir, lewat forum diskusi memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran menjaga lingkungan.
Sementara itu, Ketua Panitia Aprianto Siokona dalam laporannya mengatakan “Komunitas Pinggir Pante sadar terhadap lingkungan yang lestari, karena sejak 2018 tetap konsisten dan tetap hadir sebagai kumpulan pemuda pemudi dalam melawan basis etika antroposentrisme yang cukup mengakar saat ini, sehingga etika antroposentrisme tersebut terlalu mengagungkan bahwa etika hanya berlaku untuk manusia, tidak untuk alam biotik dan abiotic.
IWIP sebagai salah satu pihak yang mendukung penyelenggaraan kegiatan pinggir pante juga konsisten mendukung berbagai program kepemudaan maupun masyarakat sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia, ini merupakan salah satu bagian daripada tanggung jawab sosial perusahaan.
Selain diwilayah lingkar Kawasan Industri, IWIP juga terus berkomitmen dengan berbagai kontribusi di setiap sektor kehidupan di bumi Moloku Kie Raha secara menyeluruh.