Slag Nikel dan Faba Jadi Bernilai

“Slag nikel merupakan limbah padat menyerupai pasir yang dihasilkan dari proses smelting, sedangkan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) merupakan produk limbah padat yang dihasilkan dari produksi PLTU. Menurut peraturan pemerintah Nomor 22 tahun 2021 pada lampiran XIV disebutkan Slag dan FABA termaksud dalam kategori limbah Non B3 terdaftar.

Slag nikel dan FABA memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali (reuse) dan diolah menjadi bahan lain dengan berbagai nilai tambahan. Dalam hal ini PT IWIP memanfaatkan limbah Non B3 (sla nikel dan fly ash) sebagai substitusi bahan baku dalam aplikasi teknis sipil, antara lain: substitusi bahan baku agregat untuk road base dan yard base, serta substitusi bahan baku agregat dalam pembuatan batako dan beton siap pakai (ready mix).

Pembuatan batako dilakukan dengan bantuan mesin cetak batako dan campuran beton yang berada di lokasi percetakan batako Gomdi. Produksi dan utilization plant area Gomdi ini perbulan bisa menghasilkan sebanyak 120.000 block batako dan paving block. Untuk saat ini, batako yang telah dicetak hanya digunakan untuk bahan konstruksi di dalam internal perusahaan yakni fasilitas olahraga karyawan, taman, akomodasi karyawan, pedestrian dan berbagai proyek pemeliharaan perusahaan lainnya. Selain pemanfaatan internal, batako yang dihasilkan juga dapat didistribusikan untuk eksternal perusahaan melalui program CSR hanya saja untuk dapat didistribusikan ke luar perusahaan harus memiliki SNI batako yang diproduksi terlebih dahulu.

Pemanfaatan Slag dan FABA merupakan salah satu program yang berpotensi untuk di kembangkan sebagai bentuk komitmen PT IWIP dalam pemanfaatan limbah. Dengan melakukan pemanfaatan limbah non B3 ini akan menjadi nilai tambah dalam mewujudkan misi PT IWIP untuk mencapai PROPER HIJAU.”