IWIP Dukung Pengembangan UMKM Maluku Utara
Pandemi yang melanda dunia dalam beberapa tahun terakhir ini berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan, termasuk yang paling merasakan dampaknya adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Oleh karena itu, segala upaya dalam memperkuat kembali perekonomian menjadi perhatian bagi PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
Hal itulah yang menjadi alasan PT IWIP mendukung kegiatan Syukur Dofu Ekonomi Kreatif Festival di Tidore, Maluku Utara, yang diselenggarakan oleh Gekraf Tidore Kepulauan.
Ketua Gekraf Tidore, Abdul Haris Muhidin mengatakan, ada dua momentum besar yang menjadi alasan terselenggaranya kegiatan ini. Pertama adalah adanya Sail Tidore yang akan berlangsung pada November tahun ini dan gerakan menuju Hari Kreatif Nasional yang bakal ditetapkan oleh pemerintah menjelang G20 nanti.
“Kami ingin membuka ruang-ruang kolaborasi, sehingga Syukur Dofu Ekraf Festival ini menjadi momentum untuk mengembangkan potensi UMKM atau pelaku ekonomi kreatif di Tidore,” ucap Haris.
Tak hanya dari Tidore, UMKM-UMKM yang turut serta dalam kegiatan ini, kata Haris, juga berasal dari Halmahera Tenga dan Kota Ternate. Total terdapat 27 UMKM yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. UMKM ini didominasi oleh kuliner, kriya, dan fashion.
Haris berharap kegiatan ini bisa menjadi event tahunan sehingga potensi dan ruang kolaborasi antara UMKM bisa lebih terbuka lagi.
“Terus pemerintah dan pihak swasta seperti PT IWIP juga bisa mendukung program-program positif seperti ini,” katanya. “Dukungan dari PT IWIP ini cukup membantu dan memudahkan kami dalam kelancaran kegiatan dan membangun optimisme kami.”
Manajer Eksternal PT IWIP, Cipto Rustianto mengatakan, dukungan terhadap masyarakat dalam perbaikan ekonomi memang menjadi perhatian PT IWIP.
“Kita tahu pandemi Covid-19 mulai bisa ditangani dan ekonomi mulai bisa pulih kembali. Oleh karena itu mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah adalah sebuah ikhtiar dari kami dalam mempercepat pemulihan itu,” kata Cipto.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Maluku Utara merupakan provinsi yang paling cepat pemulihan dari pandemi. Tercatat pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 27,4%, tertinggi di Indonesia. Salah satu faktor penentunya berasal dari sektor industri pertambangan seperti PT IWIP.
Kita tahu, kehadiran PT IWIP tak hanya berdampak pada banyaknya penyerapan tenaga kerja, tapi juga berkembangnya pelaku usaha, tertutama di sekitar kawasan industri. “Keinginan kami adalah kehadiran PT IWIP bisa dinikmati masyarakat, salah satunya melalui upaya pertumbuhan ekonomi melalui usaha kecil. Karena menjadi bagian dari perkembangan ekonomi Maluku Utara merupakan kebanggaan bagi kami,” pungkasnya.