Asah Kemampuan Karyawan, PT IWIP Gelar Lomba Ekskavator
Selasa, 6 April 2021. PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) selalu memperhatikan peningkatan kompetensi dalam bekerja. Berbagai upaya dilakukan agar para karyawan bisa terus mengasah skill mereka, dari mulai memberikan pelatihan hingga mengadakan perlombaan.
Pada 15 – 20 Maret 2021 lalu, PT IWIP mengadakan perlombaan keterampilan ekskavator. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilakukan guna meningkatkan kemampuan para operator ekskavator.
Perlombaan tersebut diikuti oleh 10 peserta dari berbagai departemen. Pada kesempatan itu, peserta diharuskan menyelesaikan berbagai tantangan seperti memindahkan bola basket, menyusun ban, menjatuhkan batu bata, hingga memasukan kawat ke lubang baut.
Mahmud S. Doa, karyawan di Departemen Feronikel berhasil menyabet juara pertama dalam perlombaan tersebut. Pria asal Tidore Kepulauan ini berhak membawa pulang uang sebesar Rp 2 juta rupiah dan piagam penghargaan yang diberikan langsung oleh Manajer Training and Development, Human Resource Department (HRD), Ibu Roslina Sangaji.
Dari sejumlah tantangan yang diberikan, yang paling sulit baginya adalah memasukkan kawat ke lubang baut. “Soalnya itu mengharuskan torang (kami) untuk sabar, tenang, dan fokus,” katanya.
Mahmud berkisah bahwa kemampuannya mengoperasikan ekskavator bermula ketika mengikuti pelatihan yang diadakan PT IWIP pada 2020 silam. Sebelumnya ia sama sekali tak bisa mengoperasikan alat berat tersebut.
“Di pelatihan itu diajarkan dari nol. Saya yang waktu itu belum tahu sama sekali, dilatih sampai bisa. Setelah itu baru alhamdulillah dikontrak,” tuturnya.
Apa yang dialami oleh Mahmud persis seperti yang dirasakan oleh Muhammad Irwan Kanaha. Kemampuannya mengoperasikan ekskavator juga berawal dari pelatihan. Dalam lomba itu Irwan menjadi juara kedua.
“Sebelumnya saya memang ikut training ekskavator. Sebelum itu hanya sedikit yang saya tahu. Yang membuat saya matang itu di sini, PT IWIP memberikan saya ilmu sehingga membuat saya memiliki skill seperti ini,” katanya.
Sementara itu, Muhammad Malik Umar yang merupakan juara ketiga mengaku tertantang dengan adanya lomba tersebut. Berbeda dengan Mahmud, bagi Malik, tantangan yang paling sulit adalah ketika peserta diharuskan memindahkan bola basket. Bola yang diletakan di ujung pipa itu mesti dipindahkan ke ujung pipa yang lebih tinggi menggunakan bucket.
“Ini menuntut kami untuk bisa fokus dan tenang. Kalau lengah sedikit bolanya pasti jatuh,” ucapnya.
Meski begitu, ketiganya mengaku senang dengan diadakannya perlombaan seperti itu. Sebab bisa menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan. Bahkan jika nanti perlombaan ini dilakukan kembali, para peserta ini meminta agar tantangan yang diberikan lebih rumit lagi.
“Untuk memotivasi kawan-kawan, ada baiknya diadakan setiap tahun, biar kawan-kawan berlatih lebih giat lagi,” kata Irwan.
Umar Dedi, salah satu juri dalam lomba itu mengatakan, selain ketelitian dan ketenangan, pihaknya juga memerhatikan faktor kecepatan peserta dalam menyelesaikan tantangan. Untuk menuntaskan sejumlah tantangan itu, para peserta diberikan waktu 15 menit. Menurutnya, dilihat dari perlombaan tersebut, kemampuan para peserta sudah sangat baik dalam mengoperasikan ekskavator.
“Lomba seperti ini bagus dilakukan, karena kemampuan yang diasah itu juga bisa berguna pada saat mereka bekerja,” tandasnya.